Tak kalah populer dengan tema yang umum dalam serial drama Korea seperti komedi romantis atau action, drama dengan mengangkat tema mental health juga turut digandrungi penonton. Mulai dari gangguan mental yang umum hingga yang perlu terapi khusus semua terbungkus dalam 5 besar drama pilihan inthearticle.online dengan tema penyakit mental yang bisa merubah perspektif, cara pandang dan kesadaran penanganan gangguan mental.
1. You are My spring (2021)
You Are My Spring dibintangi Seo Hyo-jin yang berperan sebagai Kang Da-Jeong dan Kim Dong-wook yang berperan sebagai Joo Young-Do. Da-jeong adalah seorang manajer hotel yang baru pindah ke sebuah kompleks apartemen untuk memulai lembaran baru. Da-jeong selalu bermasalah dengan hubungan toxic karena trauma menyaksikan KDRT yang dilakukan ayahnya kepada ibunya saat masih kecil.
Sementara itu, Joo Young-do yang bertetangga dengan Da-jeong adalah seorang psikiater hebat yang bertekad untuk merawat pasien-pasiennya agar bisa hidup normal. Meski begitu, Young-do sendiri takut berkomitmen karena luka batin akibat kematian saudaranya.
Perlahan, mereka berdua menjadi dekat dan terbuka satu sama lain khususnya soal masa lalu yang terjadi pada mereka saat masih kecil yang menyebabkan kondisi mental dan kejiwaan mereka. Sampai pada sebuah kesimpulan, gangguan mental yang mereka alami adalah gangguan inner child. Tak hanya menceritakan mental health pemeran utama, drama ini juga menceritakan beberapa gangguan penyakit mental pada tokoh lain yang mana juga pasien dari Joo Young-Do.
2. It’s Okay to Not Be Okay (2020)
Drama yang sukses dan riuh diperbincangkan diberbagai platform ini diperankan oleh Son Yea-Ji sebagai Ko Moon-Young, seorang penulis dongeng terkenal yang memiliki antisocial personality disorder akibat siksaan emosional dari ibunya sejak kecil. Beradu peran dengan Kim Soo-Hyun yang berperan sebagai Moon Gang-Tae, seorang perawat baik hati yang bekerja di rumah sakit jiwa dan merawat kakaknya disana, yang bernama Moon Sang-tae. Gang-tae dan Sang-tae yang memiliki sindrom autisme harus tinggal berpindah-pindah karena Sang-tae trauma berat setelah menyaksikan pembunuhan ibu mereka.
Suatu ketidaksengajaan membuat Moon-young bertemu dengan Gang-tae dan terobsesi kepadanya. Demi mendapatkan perhatian Gang-tae, Moon-young sampai melakukan segala cara, tak jarang kelewat ekstrem. Walaupun awalnya merasa terganggu, perlahan-lahan Gang-tae pun bersimpati kepada Moon-young.
3. Chocolate (2019)
Drama Korea yang satu ini memadukan unsur kuliner, medis dan isu mental health dalam genre komedi romantis yang cukup apik. Ceritanya berpusat pada Lee Kang (Yoon Kye-sang) yang ditekan keluarganya untuk menjadi dokter bedah saraf dan Moon Cha-yeong (Ha Ji-won) seorang chef. Cha-yeong menderita PTSD (Post-Traumatic stress Disorder) dan depresi akibat trauma karena ditinggalkan ibunya di toserba saat masih kecil. Gangguan tersebut membuatnya mengalami serangan panik dari waktu ke waktu.
Cha-yeong menganggap pembuatan cokelat sebagai kegiatan terapi akibat pertemuan singkatnya dengan Lee Kang di masa kecil. Karena itulah, dia mencoba menekan gangguan kesehatan mental yang dia miliki dengan menjadi pembuat cokelat. Namun trauma masa kecilnya muncul ke permukaan gara-gara bertemu Lee Kang kembali. Kemudian, Cha-yeong berjuang untuk berdamau dari trauma masa kecilnya dengan dukungan Lee Kang.
4. It’s Okay that’s Love (2014)
Dengan mengusung tema pasien dengan gangguan mental, drama yang tayang pada 2014 ini,meraih trofi dari berbagai ajang penghargaan perfilmaan di Korea Selatan. Drama ini memberikan gambaran bagi para penonton mengenai beberapa penyakit kejiwaan. Mulai dari Obsesif kompulsif atau obsessive-compulsive disorder (OCD), skizofrenia, sex phobia, sindrom Tourette atau penyakit Tourette, conduct disorder, anxiety disorder, psikosis, depresi, disosiasi, delusi dan trauma.
It's Okay, That's Love merupakan drama Korea yang diperankan oleh Gong Hyo-jin berperan sebagai seorang dokter kejiwaan yang memiliki fobia dan beradu akting dengan Jo In Sung yang berperean sebagai Jang Jae-yeol, penulis novel misteri terlaris dan DJ radio yang suka bermain dengan arogan. Ia mengalami gangguan obsessive–compulsive disorder (OCD) atau gangguan obsesif-kompulsif yang membuatnya terus merasa cemas. Drama menyentuh ini dibungkus dengan balutan komedi dengan apik sehingga terasa ringat ditonton meski tokohnya memiliki penyakit mental yang serius.
5. Kill Me, Heal Me (2015)
Kill Me, Heal Me mengisahkan Cha Do-hyun yang diperankan oleh Ji-Sung, pewaris bisnis generasi ketiga sebuah keluarga kaya, mengalami gangguan identitas disosiatif (gangguan kepribadian ganda) setelah beberapa peristiwa traumatis yang mengancam jiwa. Ia kemudian mencoba untuk mendapatkan kembali kendali atas hidupnya dengan bantuan Oh Ri-jin yang diperankan oleh Hwang Jung-Eum, seorang residen psikiatri tahun pertama yang cantik dan bersedia membantunya secara diam-diam. Alih-alih memiliki 2 kepribadian ganda, Do-Hyun memiliki 7 kepribadian ganda yang perlahan bisa merenggut identitas aslinya.
6. Dinner Mate (2020)
Dinner Mate mengisahkan dua pasangan yang lelah atas hubungan asmara masing-masing lantaran kerap tersakiti. Pada suatu hari, mereka, Kim Hae Kyung (Song Seung Heon) dan Woo Do Hee (Seo Ji Hye), tanpa sengaja bertemu di pulau Jeju. Ketidaksengajaan itu terjadi beberapa kali, hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk menjadi teman makan malam atau dinner mate. Mereka kerap bertemu untuk makan malam, tapi tanpa mengungkap identitas dan pekerjaan masing-masing. Dalam pertemuan tersebut, keduanya sering berbagi banyak hal dan akhirnya saling mengenal lebih jauh satu sama lain. Hae Kyung sendiri adalah seorang psikiater yang sering berurusan dengan pasien yang memiliki gangguan mental dan memiliki keterampilan memberikan terapi yang unik saat mencoba untuk memahami mengobati pasiennya, yaitu dengan metode makanan (food psychology).
Drama Korea yang menghadirkan cerita mental health merupakan salah satu cara agar penyakit jenis ini dianggap sebagai sebuah penyakit yang membutuhkan seorang profesional seperti psikolog atau psikiater. Selain itu, dalam berbagai cerita dalam drama tersebut, penyakit mental bukan penyakit tunggal dan punya beragam jenis. Karena itu, melalui kisah-kisah dalam drama yang sudah disebutkan oleh inthearticle.online diharapkan akan membuat banyak orang memerhatikan kesehatan mental. Selain itu, perilaku toxic yang tanpa sadar sering kali dilakukan bisa disadari sebagai perilaku yang tidak baik dan harus dihentikan. Tsy
***
0 Comments